Rabu, 15 Juni 2016

Badminton Indonesia

Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari sebuah rumah/istana di kawasan Gloucester-shire, sekitar 200 kilometer sebelah barat London, Inggris. Badminton House, demikian nama istana tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini mulai dikembangkan menuju bentuknya sekarang. Di bangunan tersebut, sang pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya pada abad ke-17 menjadi aktivis olahraga ini. Akan tetapi, Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan itu. Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian menyebar. Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari nama tempat.
Yang juga tanda tanya besar adalah bagaimana nama permainan ini berubah dari battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand) selama mungkin ini tadinya battledore. Asal mula permainan battledore dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak "burung" itu ke depan dan ke belakang selama mungkin.
Permainan macam ini sudah dilakukan anak-anak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (kini Thailand), Yunani, dan Cina. Di kawasan terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock.
Permainan menggunakan kok memang mempunyai daya tarik tersendiri. Setelah ditepak atau dipukul ke atas maka begitu “jatuh” (menurun) kok akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas. Yang menjadi tanda tanya, bagaimana bisa terbentuk kok seperti sekarang: ada kepala dengan salah satu ujung bulat dan di ujung lain yang datar tertancap belasan bulu sejenis unggas? Bahan-bahan untuk membuat kok memang sudah ada di alam. Bentuk kepala kok yang bulat sudah ada di sekitar kita, biasa ditemukan dalam buah-buahan atau batu.
Pertanyaannya adalah bagaimana awalnya bulu-bulu bisa menancap di kepala kok? Ada yang berpendapat bahwa ada seseorang sedang duduk di kursi dan di depannya meja tulis. Dia melamun dan memikirkan sesuatu yang jauh. Tanpa disengaja dia mengambil tutup botol yang terbuat dari gabus dan kemudian menancap-nancapkan pena yang ketika itu terbuat dari bulu unggas. Beberapa pena tertancapkan dan jadilah bentuk sederhana sebuah kok.
Tentu ini tidak ada buktinya. Hanya kemudian memang terbentuk alat permainan seperti itu yang di tiap kawasan berbeda bentuknya. Pada tahun 1840-an dan 1850-an keluarga Duke of Beaufort ke-7 paling sering menjadi penyelenggara permainan ini. Menurut Bernard Adams (The Badminton Story, BBC 1980) anak-anak Duke – tujuh laki-laki dan empat perempuan – inilah yang mulai memainkannya di ruang depan. Lama-lama mereka bosan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian merentangkan tali di antara pintu dan perapian dan bermain dengan menyeberangkan kok melewati tali itu. Itulah awal net. Akhir tahun 1850-an mulailah dikenal jenis permainan baru. Pada tahun 1860-an ada seorang penjual mainan dari London – mungkin juga penyedia peralatan battledore – bernama Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore – a new game. Tulisan tersebut menggambarkan terjadinya evolusi permainan di Badminton House.

Peluncuran satelit BRI

AKARTA – Jadwal peluncuran satelit BRI yang disebut BRIsat terkuak. Menurut rencana, satelit tersebut akan diluncurkan pada 16 Juni waktu Kourou atau 17 Juni dini hari WIB.
Sebelumnya, satelit dijadwalkan diluncurkan pada 8 Juni. Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyampaikan, setelah dilakukan evaluasi menyeluruh, akhirnya Arianspace menetapkan satelit BRI segera dapat meluncur delapan hari dari tanggal peluncuran semula.
Sebelumnya Arianespace memproyeksikan time-frame penundaan 5-10 hari, dan hasilnya masih masuk dalam time frame tersebut.
“Kami menghargai upaya yang ditempuh Arianespace, sehingga kendala teknis bisa diatasi dengan tetap mengutamakan aspek keamanan,” kata Asmawi dalam rilisnya, akhir pekan kemarin.
“Dan sekali lagi, kami memohon doa restu, semoga peluncuran BRIsat yang akan datang berjalan lancar sehingga BRIsat bisa membawa manfaat untuk negeri,” tegas Asmawi. (ers/jos/jpnn)

Alasan pembuatan satelit untuk bank ini adalah memangkas pengeluaran komunikasi antar badan pegawai juga dengan pelanggan di seluruh Indonesia dan luar Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut BRI yakin akan menghemat biaya telekomunikasi sekitar 50 persen. Kontrak pembuatan serta peluncuran dari BRIsat ini ditaksir bernilai 230 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 2,5 triliun.
Satelit BRIsat memiliki 45 transponder dengan penggunaan 23 transponder untuk BRI dan empat transponder untuk pemerintah. Mengetahui hal tersebut sempat terjadi pembicaraan hangat mengenai 18 transponder satelit BRI yang tersisa. Beberapa pihak berpendapat sisa transponder dari satelit tersebut dapat digunakan BRI untuk penyewaan jasa komunikasi satelit untuk bank lain, tapi isu tersebut dibantah oleh pihak BRI yang mengatakan bahwa sisa dari muatan transponder itu akan digunakan untuk menampung daya komunikasi BRI pada masa depan. Hal ini dilakukan mengetahui izin penggunaan satelit BRIsat terbatas untuk telekomunikasi khusus (telsus), bukan komersial.
 Kehadiran satelit BRI (BRIsat) akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI) berharap peluncuran satelit ini dapat berjalan dengan baik.

"Secara ekonomi Bank BRI dapat memberikan layanan terbaik yang mendukung usaha nasabah, menciptakan integrated payment system pada retailers, wholesales, asset tracking and monitoring, serta efisiensi transaksi keuangan, yang pada akhirnya manfaat tersebut dinikmati oleh masyarakat," ujar Direktur Utama Bank BRI, Asmawi Syam.
Dia menyebutkan, jangkauan BRIsat di seluruh wilayah Indonesia juga memberikan manfaat dalam bentuk nonprofit motive, seperti financial literacy dan free WiFi. "Dalam hal ini Bank BRI akan lebih berperan dalam pengembangan inklusi keuangan," katanya. 
Adapun manfaat bagi negara, BRIsat membantu mengamankan slot orbit 150,5 derajat Bujur Timur. Pemerintah juga mendapat empat transponder untuk mendukung kepentingan komunikasi nasional.
Adapun peluncuran BRIsat akan dilaksanakan pada 16 Juni 2016, waktu Kourou, Guyana, Prancis, Amerika Selatan, atau 17 Juni 2016, pukul 03.30 waktu Indonesia barat (WIB).


Referensi:


http://ekbis.sindonews.com/read/1116881/77/satelit-bri-berikan-banyak-manfaat-bagi-masyarakat-1465978505 
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.jpnn.com/read/2016/06/13/434521/Ini-Dia-Jadwal-Peluncuran-Satelit-BRI-
https://id.wikipedia.org/wiki/BRIsat

Selasa, 14 Juni 2016

Fira Os


Fira OS merupakan sebuah ROM Android yang dikembangkan di atas Android versi 5.1 atau yang dikenal dengan sebutan Lollipop. Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan Fira OS adalah prosesor dengan kecepatan 1,2 GHz dan RAM 1GB. Sayangnya saat ini Fira OS belum bisa dinikmati secara publik.
“Saat ini Fira OS belum bisa digunakan secara umum, karena kami ingin setiap pengguna Fira OS nantinya mendapatkan pengalaman yang baik,” jelas Roberto Setiabudi Hartono, selaku CEO PT. Fira Makmur Indonesia.
Ya, alasan utama mengapa Fira OS belum bisa dinikmati oleh publik adalah karena ROM ini baru dikembangkan untuk smartphone Polytron, mitra pertama Fira OS.

Fitur pertama yang ditonjolkan dari Fira OS adalah kemampuan untuk mengetahui sisa saldo pulsa dengan mudah. Pengguna tinggal mengakses menu notifikasi dengan menggeser layar dari atas ke bawah. Di bagian pojok kiri atas menu notifikasi tersebut akan langsung tertera sisa saldo pulsa kamu. Dian mengklaim bahwa fitur ini telah mendukung semua operator seluler di Indonesia.Fitur kedua adalah aplikasi Fira Store. Ini bukan toko aplikasi, melainkan sebuah aplikasi yang dapat memudahkan pengguna Fira OS untuk membeli berbagai jenis pulsa. Pulsa telepon, pulsa listrik, sampai voucer game online pun bisa dibeli langsung melalui Fira Store.Ketiga adalah Fira Pay. Ini merupakan jawaban dari Fira OS untuk menantang sistem pembayaran mobile lain seperti Samsung Pay, Apple Pay, dan bahkan Android Pay. Secara singkat, cara kerja Fira Pay serupa dengan layanan pembayaran lain. Pengguna perlu memasukkan informasi kartu kredit mereka terlebih dahulu. Setelah itu, fitur ini baru bisa digunakan untuk melakukan transaksi online maupun offline langsung dari smartphonemereka.Tiga fitur tersebut menjadi hal utama yang ditonjolkan oleh Fira OS saat ini. “Hal yang menarik dari Fira OS dibandingkan ROM yang lain adalah kami telah mengembangkan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan orang Indonesia,” ungkap Dian menjelaskan kelebihan dari Fira OS.Fitur lain yang akan muncul dalam waktu dekat adalah aplikasi Soccer TV. Fira OS telah bekerja sama dengan salah satu saluran TV untuk memberikan tayangan bola eksklusif yang hanya bisa dinikmati di Fira OS.Saya sudah sempat mencoba langsung Fira OS. Dari segi antarmuka, Fira OS bisa dibilang telah berhasil mengembangkan ciri khas mereka sendiri. Fitur-fitur dasar seperti dukungan terhadap jaringan 4G LTE, NFC, hotspot, dan lainnya juga sudah tersedia di dalam Fira OS.Fitur yang diberikan Fira OS memang tidak terlalu banyak untuk untuk saat ini. Hal itu karena pada fase pertama, fokus pengembangan dari Fira OS adalah antarmuka dari ROM tersebut. Fase berikutnya adalah mengembangkan lebih banyak aplikasi yang telah didesain khusus untuk pengguna Indonesia dan dukungan terhadap smartphone lain.

FIRA OS diresmikan berbarengan dengan smartphone baru Polytron yang telah mendukung 4G LTE kemarin. Polytron juga mengklaim bahwa merekalah vendor pertama yang mengadopsi jaringan 4G melalui Zap 5 yang telah sukses dipasaran.Tampaknya FIRA OS menjadi harapan Polytron karena melihat Xiaomi telah sukses membuat antar muka sendiri yakni MIUI yang telah dikenal dipasar global. tentu saja Polytron ingin mengikuti jejaknya dengan merilis FIRA OS dengan berbagai keunggulan sendiri seperti:
  • FIRA UI : UI baru dengan pengalaman pengguna yang mudah untuk digunakan
  • Fira Check Pulsa memudahkan pengguna untuk cek pulsa pra bayar melalui notification center
  • FIRA Smart Call akan mengatur panggilan sehingga tidak mengganggu saat menjalankan aplikasi
  • FIRA SMART Directory memudahkan pengguna mencari alamat dan nomor telepon
  • FIRA STORE merupakan aplikasi untuk pembelian token listrik, pulsa dan game voucher
  • FIRE Pay memudahkan untuk pembayaran online
Sampai sekarang semakin banyak Android UI buatan lokal yang sudah resmi dirilis beberapa diantara lainnya adalah ID3OS, NusaMod dan FIRA OS.
referensi :
http://www.teknoplace.com/2016/01/fira-os-android-ui-buatan-polytron.html
https://id.techinasia.com/rom-android-lokal-indonesia-fira-os