KEBUDAYAAN
DAERAH JAWA BARAT
Kebudayaan
Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang
menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia
yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan.
Kebudayaan-kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai
berikut :
SISTEM KEPERCAYAAN Hampir
semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang
tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang
Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada yang beragama Katolik,
Kristen, Hindu, Budha.Selatan. Praktek-praktek sinkretisme dan mistik
masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan
orang Sunda ditujukan untuk memelihara
keseimbangan alam semesta.Keseimbangan magis
dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan
keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan
saling memberi (gotong royong).Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda,
adalah lakon pantun Lutung Kasarung, salah satu tokoh budaya
mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (GuriangTunggal)
yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke
dalam dunia untuk memelihara kehidupan manusia (titisan Allah
ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan untuk
mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.MATA PENCAHARIAN
macam-macam
dan penjelasan kebudayaan jawa barat:
Tari merak
tarian ini bercerita tentang pesona
merak jantan yang terkenal pesolek untuk menarik hati sang betina.Sang jantan
akan menampilkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwarna-warni untuk
menarik hati sang betina. Gerak gerik sang jantan yang tampak seperti tarian
yang gemulai untuk menampilkan pesona dirinya yang terbaik sehingga sang betina
terpesona dan melanjutkan ritual perkawinan mereka.Setiap gerakan penuh makna
ceria dan gembira, sehingga tarian ini kerap digunakan sebagai tarian persembahan
bagi tamu atau menyambut pengantin pria menuju pelaminan.Kostumnya yang
berwarna warni dengan aksen khas burung merak dan ciri khas yang paling dominan
adalah sayapnya dipenuhi dengan payet yang bisa dibentangkan oleh sang penari
dengan satu gerakan yang anggun menambah indah pesona tarian ini, serta mahkota
yang berhiaskan kepala burung merak yang disebut singer yg akan bergoyang
setiap penari menggerakkan kepalanya.Dalam setiap acara tari Merak paling
sering ditampilkan terutama untuk menyambut tamu agung atau untuk
memperkenalkan budaya Indonesia terutama budaya Pasundan ke tingkat
Internasional.
Tari jaipongan
Tanah Sunda (Priangan) dikenal
memiliki aneka budaya yang unik dan menarik,Jaipongan adalah salah satu seni
budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atauTari Jaipong sebetulnya
merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakanmodifikasi atau
pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.TariJaipong ini
dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik inimerupakan
kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb.Degung
bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari
TariJaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang
terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini
biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai
tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan,
selamatan atau pesta pernikahan.Dan masih banyak tarian lainnya yg berasal dari
tanah sunda/jawa barat.
Angklung
Sejak Angklung adalah sebuah alat
atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus, yang ditemukan oleh
Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung
masih sebatas kepentingan kesenian lokal atau tradisional. Namun karena
bunyi-bunyian yang ditimbulkannya sangat merdu dan juga memiliki kandungan
lokal dan internasional seperti bunyi yang bertangga nada duremi fa so la si
du dan daminatilada, maka angklung pun cepat berkembang, tidak saja
dipertunjukan lokal tapi juga dipertunjukan regional, nasional dan
internasional. Bahkan konon khabarnya pertunjukan angklung pernah digelar
dihadapan Para pemimpin Negara pada Konferensi Asia Afika di Gedung Merdeka
Bandung tahun 1955.Jumlah pemain angklung bisa dimainkan oleh sampai 50
orang, bahkan sampai 100 orang dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya
seperti; piano, organ, gitar, drum, dan lain-lain. Selain sebagai alat
kesenian, angklung juga bisa digunakan sebagai suvenir atau buah tangan
setelah dihiasi berbagai asesoris lainnya.
|
Wayang golek
Jepang boleh terkenal dengan ‘Boneka
Jepangnya’, maka tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang
Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan
oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang.
Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia.
Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik
Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada
acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya
pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar
pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan
berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan
tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti
Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita
mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang
Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya
yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala
dan Cepot.Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh
yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering
memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan
tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
SENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga
terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang
penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas.
Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden.Tidak sembarangan
orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya
cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu
daerah Sunda :
a. Bubuy Bulan
b. Es Lilin
c. Manuk Dadali
d. Tokecang
e. Warung Pojo
Rengkong
Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional
yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964
di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang pertama kali memunculkan dan
mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk
kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menuainya
kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menuainya
Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni
“Terbang” dan “Ronggeng”. Seni terbang itu sendiri merupakan kesenian yang
menggunakan “Terbang”, yaitu semacam rebana tetapi besarnya tiga kali dari alat
rebana. Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang penabu gendang besar dan
kecil.
Ketuk Tilu
Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan
sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan,
acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu
tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya
dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai
pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak
disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
Wayang Golek
Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka
yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi
suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan
berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek
diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya
dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu
pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai
sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan
berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan
(tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
(tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
Tari Jaipong
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka
budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang
terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan
tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari
tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.Tari Jaipong ini dibawakan dengan
iringan musik yang khas pula, yaituDegung. Musik ini merupakan kumpulan beragam
alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan
‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah
musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol
selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang,
berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering
dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.
Kesenian Sisingaan
Sisingaan adalah suatu kesenian khas masyarakat
Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 2-4 boneka singa yang diusung oleh para
pemainnya sambil menari. Di atas boneka singa yang diusung biasanya duduk
seorang anak yang akan dikhitan atau seorang tokoh masyarakat. Ada beberapa
versi tentang asal-usul kesenian yang tumbuh dan berkembang di kalangan
masyarakat Jawa Barat ini. Versi pertama mengatakan bahwa sisingaan muncul di
sekitar abad 70-an. Waktu itu di anjungan Jawa Barat di TMII ditampilkan
kesenian gotong singa atau sisingaan yang di bentuknya masih sederhana. Dan,
dari penampilan di anjungan Jawa Barat itulah kemudian kesenian sisingaan
menjadi di kenal oleh masyarakat hingga saat ini.